RANGKUMAN HOX DAN POX - ERA BARU MUTANT DI TANGAN JONATHAN HICKMAN - PART 1

Seri serta karakter X-Men pada tahun ini telah berpindah era. Era yang baru tahun ini dipegang oleh writer Jonathan Hickman (Avengers, New Avengers, Infinity, Secret Wars). Dengan style-nya sendiri akhirnya Hickman memulai proyek ini lewat dua judul seri yang masing - masing terdiri dari 6 issue, yaitu House of X dan juga Powers of X. Dua seri komik ini hanya merupakan pembuka dari era Hickman yang nantinya akan dilanjutkan pada Dawn of X dan beberapa lini komik yang lainnya. House of X #1 diterbitkan pada bulan Juli tahun ini, dan diakhiri dengan Powers of X #6 yang terbit pada oktober ini. 

Bisa dibilang Hickman membawa perubahan besar dengan konsep ceritanya yang unik. Sama seperti era Avengers dan New Avengers milik Hickman terdahulu,komik ini juga memiliki dua judul komik yang berjalan bersamaan dengan judul House of X dan Powers of X. Pembahasan saya kali ini akan saya awali dengan komik House of X.


HOUSE OF X


Kalau biasanya X-Men menggunakan Cyclops, Xavier, Logan maupun Jean Grey sebagai tokoh sentral, kali ini Hickman menggunakan Moira MacTaggert sebagai tokoh sentralnya. Moira yang dahulu kita tau merupakan seorang manusia yang pro terhadap mutant, sekarang diubah originnya menjadi seorang mutant. Kekuatan Moira di sini yaitu berupa reinkarnasi, dimana Moira mempunyai 10 - 11 kehidupan jika beruntung.

Jonathan memulainya dengan "House of X #1". Perlu diingat komik ini sebagian besar berlatar pada kehidupan Moira yang kesepuluh. Disini terlihat bahwa Charles Xavier sudah memulai pergerakannya dengan membangun Krakoa dan juga berusaha untuk membuat Mutant menjadi suatu perkumpulan yang berdaulat, di luar dari aturan manusia. Charles Xavier juga menanam bagian dari tanaman Krakoa dan membangun habitat Krakoa di beberapa negara. untuk selebihnya tentang "House of X#1" bisa kalian klik di sini.

Pada kehidupannya yang pertama, Moira hidup seperti biasa. Saat Moira dewasa, ia bekerja menjadi guru dan mempunyai 8 anak , 3 anak pertamanya itu bernama Callum, Dean, dan juga Abigail. Moira mengakhiri kehidupan pertamanya pada umur 74 tahun.

Di kehidupannya yang kedua Moira tumbuh dan berkembang dengan cepat secara intelligence. Hal ini disebabkan karena Moira telah memiliki memori tersebut pada kehidupan yang sebelumnya. Setelah Moira bertumbuh dewasa ia menyadari bahwa dirinya merupakan mutant. Namun Moira tidak menganggap kekuatan mutant tersebut sebagai anugerah, melainkan sebagai kutukan. Akhirnya Moira menyadari bahwa diluar sana banyak orang yang memiliki kemampuan khusus seperti dirinya. Ia menyadari hal tersebut setelah melihat Charles Xavier di TV. Moira mulai tertarik pada Charles Xavier dan mencoba untuk bertemu dengannya. Sayangnya Moira meninggal pada kecelakaan pesawat saat ia mencoba bertemu dengan Charles Xavier.

Pada kehidupannya yang ketiga, Moira memfokuskan kehidupannya kepada sains. Dia mencoba untuk mencari obat penyembuhan terhadap gen mutant. Tanpa sengaja ia bertemu dengan Charles Xavier pada saat ia menjalani pendidikan di universitas Oxford. Setelah melakukan riset selama bertahun - tahun, akhirnya Moira berhasil menciptakan obat untuk menyembuhkan gen mutant. Bahkan ia mendapatkan penghargaan nobel atas penemuannya tersebut. Namun sebelum obat itu berhasil didistribusikan, Lab-nya diserang oleh Mystique dan juga Destiny.Destiny merupakan mutant yang memiliki kemampuan untuk melihat masa depan. Dengan kekuatan itu, Destiny dapat mengetahui kekuatan Moira. Dia melihat bahwa di kehidupan selanjutnya Moira akan menjadi kunci atas kebinasaan kaum mutant. Merasa kaumnya terancam, Destiny memberikan peringatan terhadap Moira, jika Moira masih bersikeras untuk berpihak pada manusia, maka Destiny akan memburunya dan membunuhnya pada kehidupan selanjutnya. Akhirnya kehidupan ketiga Moira berakhir ditangan Pyro yang membakar tubuh Moira.


Pyro membakar Moira hidup - hidup

Moira memulai kehidupan keempatnya dengan rasa dilemma. Awalnya dia masih bingung harus berpihak pada mutant atau kepada manusia. Akhirnya Moira mencoba untuk menerima takdirnya dan menerima semua benefit menjadi Homo superior / mutant. Dengan pandangannya yang baru tersebut, Moira juga merasakan sesuatu yang berbeda dari Charles dan membuatnya jatuh cinta dengan Proffessor X. Akhirnya Moira berhasil menempuh hidupnya yang baru dengan Charles Xavier dan membangun X-Men selama bertahun - tahun. Namun perjuangan tersebut harus berakhir ketika manusia mulai mengembangkan teknologi pemusnah mutant yaitu Sentinel. Kehidupan Moira yang keempat berakhir ditangan Sentinel buatan manusia.

Masuk pada kehidupannya yang kelima, Moira menyadari bahwa pergerakannya harus dimulai dengan cepat. Pada awal hidupnya yang kelima ,dia mulai kabur dari orang tuanya pada umur 13 tahun, dan berusaha untuk menemukan Charles Xavier. Akhirnya Moira dapat bertemu Xavier lebih cepat dari kehidupan yang sebelumnya, yaitu 10 tahun lebih awal. Setelah beberapa tahun berlalu, Moira dan Charles Xavier mulai mengumpulkan para mutant. Tidak seperti pada kehidupan yang sebelumnya dimana Charles membangun Xavier School, kali ini ia dan Moira malah membangun pasukan mutant beserta dengan naungan untuk para mutant dengan kubah yang melindungi tempat tersebut dari dunia luar. Namun sayang, kehidupan kelima Moira harus berakhir sama seperti kehidupannya yang keempat. Moira harus mati ditangan Sentinel ciptaan dari Bolivar Trask.

Sebelum kita berlanjut, harus diingat bahwa kehidupan keenam Moira belum diceritakan. Kehidupan keenam akan diceritakan menjelang akhir seri HoX dan PoX.

Akibat dari kejadian yang ia alami pada kehidupan keempat dan juga kelima, Moira berubah drastis yang awalnya ilmuwan menjadi pembunuh berdarah dingin. Pembunuh disini bukan berarti menjadi mercenary seperti Deadpool ataupun Deathstroke, melainkan Moira hanya membunuh garis keturunan dari keluarga Trask sang pencetus Sentinel. Moira melakukan hal ini dengan maksud mencegah untuk terciptanya Sentinel. Moira dengan keji membunuh keturunan Trask mulai dari Bolivar Trask, Donald Trask, Gwyneth Trask, dan juga Simon Trask. Namun usahanya sia - sia. Pembuatan Sentinel tetap terjadi tanpa ada campur tangan dari Bolivar Trask maupun anggota keluarga Trask yang lainnya. Mulai dari situ ia sadar bahwa musuhnya merupakan Artificial intelligence atau biasa kita sebut dengan kecerdasan buatan. Kehidupan ketujuh Moira pun akhirnya berakhir di tangan Sentinel sekali lagi.

Kegagalan - kegagalan yang ia alami pada kehidupan sebelumnya membuat Moira akhirnya mencari cara lain untuk menyelamatkan kaum mutant. Kali ini hal yang ia lakukan adalah meminta bantuan pada Magneto. Moira menceritakan tentang perbuatan manusia kepada mutant, hal tersebut membuat Magneto murka. Pada kehidupannya yang kedelapan ini Moira juga berhasil menciptakan kejadian "House of M". Setelah kejadian House of M, Moira dan Magneto dipenjara atas perbuatan mereka. kehidupan kedelapan Moira berakhir saat ia mencoba untuk keluar dari penjara.

Dengan waktu yang sangat sedikit, dan sisa kehidupan yang juga sedikit, Moira mulai putus asa pada kehidupannya yang kesembilan. Ia akhirnya mengambil opsi yang belum pernah ia coba sebelumnya, yaitu bekerja sama dengan Apocalypse. Moira membangkitkan Apocalypse pada saat umurnya 19 tahun. Satu tahun kemudian Moira dan Apocalypse berhasil membunuh Charles Xavier. Dua tahun kemudian, Moira dan Apocalypse juga berhasil membunuh sahabat karib dari Xavier, yaitu Magneto. Pada tahun - tahun selanjutnya, Moira berhasil membangun X-Men bersama Apocalypse dan juga membuat Mister Sinister tunduk terhadap mereka. Akhir pada kehidupan Moira yang kesembilan juga tidak diceritakan pada komik ini.

Lalu dimulai lah kehidupan Moira yang kesepuluh, dimana kehidupan ini merupakan current timeline dari komik House of X.




Setelah kita selesai membahas berbagai kehidupan dari Moira, sekarang saatnya kita kita kembali lagi kepada dari current timeline House of X.

Moira telah menyadari bahwa musuh para mutant sebenarnya adalah A.I. yang dapat beradapatasi untuk memusnahkan mutant. Pada kehidupan kesembilan, Moira telah mendapatkan informasi mentah tentang A.I. tersebut karena Moira dan Apocalypse sebelumnya pernah berhadapan dengan Nimrod. Nimrod merupakan evolusi dari A.I. tersebut dan memiliki berbagai kemampuan untuk beradaptasi dengan mutant. Moira menyadari bahwa A.I. tersebut tidak terhindarkan, namun Nimrod sendiri merupakan sesuatu yang bisa dicegah.

Moira bereinkarnasi ke kehidupan yang kesepuluh dimana ia dan Charles Xavier memerintahkan beberapa mutant dengan kekuatan technopath untuk membuat sebuah sistem untuk mendeteksi perkembangan dari Nimrod. Sistem yang berhasil diciptakan akhirnya diberi nama Sleeping Giant. 

Akhirnya tiba saatnya di mana Orchis Protocol bersiap untuk mengaktifkan mother mold. Charles mengetahui bahwa Orchis Protocol merupakan cikal bakal dari terciptanya Mother Mold dan dan juga Nimrod. Charles Xavier akhirnya memerintahkan beberapa anggota X-Men untuk menggagalkan program tersebut. Tim yang akan menjalani misi ini merupakan anggota X-Men yang siap mati, karena misi ini merupakan suicide mission. Misi ini bisa dibilang suicide mission karena Cyclops tidak memperbolehkan semua anggota tim membawa tanaman dari Krakoa untuk emergency escape demi menghindari pihak manusia mempelajari teknologi Krakoa dari mutant. Tim ini terdiri dari Cyclops, Jean Grey, Nightcrawler, Monet, Archangel, Husk dan juga Mystique. Namun sayang pesawat yang mereka kendarai terkena ledakan dari Erasmus.


Emma Frost menginterupsi sidang Sabretooth
Di tempat lain, Sabretooth sedang menjalani persidangan akibat perbuatannya yang telah membunuh anggota keamanan dari Damage Control pada issue sebelumnya. Emma Frost menginterupsi sidang tersebut dan membawa Sabretooth ke Krakoa. Alasan Emma Frost melakukan ini karena Sabretooth merupakan Mutant, dan karena Mutant sebentar lagi akan merdeka dan berdaulat, maka mutant tidak bisa lagi dihukum dengan aturan dari manusia.

Charles Xavier mencoba mengontak tim melewati Jean Grey. Akibat ledakan tadi, Husk dan Archangel meninggal ditempat. Anggota yang tersisa akan mencoba menembus dan menghancurkan Control Collar sehingga koneksi Mother Mold terputus.

Sistem pertahanan Orchis Protocol juga tidak bisa diam melihat Mutant menembus Control Collar. Mereka mengirim back up drone untuk menyerang tim X-Men. 3 dari 4 Control Collar telah terputus dari Mother Mold. Namun 1 Control Collar tidak dapat dijangkau oleh Mystique. Justru Doctor Gregor berhasil mengamankan satu Control Collar dan berhasil mengaktifkan Mother Mold secara prematur. Logan, Cyclops dan Nightcrawler yang melihat kebangkitan Mother Mold akhirnya harus bertindak untuk menghancurkan Control Collar yang terakhir. Mereka berhasil menghancurkan Control Collar yang terakhir dengan mengorbankan Nightcrawler dan juga Wolverine.

Cyclops mencoba untuk meraih Jean yang telah kabur dengan menggunakan escape pod. Jean sebelumnya telah kabur dengan escape pod karena pesawat X-Men telah terkepung oleh Drone. Namun sebelum Cyclops berhasil meraih Jean, Karima melumpuhkan Cyclops dan Doctor Gregor membalas kematian suaminya dengan menembak mati Cyclops. Jean Grey juga harus merenggang nyawa di tangan para Sentinel.



Issue selanjutnya kita dibuat lebih berdebar dikala Magneto, Xavier, dan Lorna menyambut suatu kelompok mutant. kelompok tersebut berisi Hope Summers, Fabio Medina, Elixir, Proteus, dan juga Eva Bell. Kelompok ini ternyata bertugas untuk menciptakan Clone dari mutant yang telah meninggal. Proses dari pembuatan Clone tersebut dimulai dari Fabio Medina, kekuatannya adalah membuat sebuah bola - bola emas. Memang awalnya kekuatan tersebut telihat gak berguna, namun ternyata bola - bola yang ia ciptakan terbangun dari biological matters. Langkah selanjutnya merupakan bagian Proteus, Proteus menggunakan kekuatannya yaitu reality warping untuk membuat telur - telur tersebut bisa menjadi wadah bagi para clone. DNA dari mutant yang akan dijadikan klon kemudian disuntikkan kepada telur tersebut. Agar DNA yang disuntikkan tadi dapat terus hidup, Elixir menggunakan kekuatannya agar DNA tersebut bisa tetap tumbuh dan hidup didalam telur. Untuk mempercepat proses pertumbuhan DNA tersebut, dibutuhkan Eva Bell untuk mempercepat proses pertumbuhan.


Tim pembangkitan Mutant


Tugas dari Hope Summers adalah memperkuat sinergi antar kelompok tersebut, agar proses pengkloningan dapat dilakukan dengan baik. Akhirnya, para Mutant yang sebelumnya meninggal pada suicide mission dapat hidup kembali. Namun proses tersebut belum selesai. Setelah mereka menetas, mereka masih belum mempunyai memori apa - apa, dan bahkan mereka belum bisa berdiri dengan kaki mereka. Akhirnya Xavier "menembakkan" memori dari masing - masing mutant yang sudah meninggal lewat Cerebro Portable miliknya. Akhirnya tim yang berhasil dibangkitkan tersebut disambut oleh warga Krakoa, dan dianggap sebagai pahlawan karena telah berhasil menggagalkan program Mother Mold. 

Menjelang akhir dari House of X, mulai lah terbongkar satu per satu fakta tentang Moira. pada issue - issue sebelumnya, kita jarang sekali melihat Moira berada di Krakoa, namun ternyata Moira selama ini tinggal di Krakoa, namun tempatnya sangatlah tersembunyi, hanya Charles dan Magneto yang bisa mengakses tempat tersebut. Tempat tersebut diberi nama No-Place.

Pada issue terakhir House of X, Jonathan Hickman lebih memfokuskan ceritanya tentang berdirinya Krakoa dan sistem pemerintahannya.  Charles mengundang beberapa mutant yang dianggap mempunyai "power" untuk berada di pusat pemerintahan Krakoa. Pertemuan tersebut juga dimaksudkan untuk membangun first law / dasar hukum dari Krakoa. Agenda dari pertemuan tersebut juga membahas tentang perbuatan yang telah dilakukan oleh Sabretooth, dimana ia akan dihakimi karena telah membunuh manusia. Akhirnya terbentuklah Quite Council of Krakoa. Quiet Council of Krakoa terdiri dari, Charles Xavier, Magneto, Apocalypse, Exodus, Mister Sinister, Mystique, Sebastian Shaw, Emma Frost, Red King (identitas asli belum diketahui), Jean Grey, Storm, Nightcrawler, Krakoa, dan juga Chyper. First law yang dibuat oleh Quite Council of Krakoa berisi :

- MAKE MORE MUTANTS

- MURDER NO MAN

- RESPECT THIS SACRED LAND.

Karena melanggar peraturan nomor 2, Sabretooth akhirnya menerima hukuman, yaitu ia akan dibuang dan dikubur di dalam tubuh Krakoa.

Menurut saya seri komik House of X ini merupakan komik yang menarik untuk dibaca. Kita dapat merasakan feel-nya saat  momen menegangkan atas kematian beberapa anggota X-Men, namun pada akhirnya kita dibuat lega setelah mereka dibangkitkan dengan cara yang enggak "maksa". Art dari Pepe Laraz juga konsisten sih bagusnya. Dialog yang ada juga kadang menusuk dan on point, tidak bertele - tele namun tegas. Namun pemilihan bahasa dari Jonathan Hickman saya rasa agak tinggi, jadinya untuk orang yang memiliki sedikit kosa kata dalam bahasa inggris harus bolak - balik buka kamus untuk paham, yah, hitung - hitung aja untuk belajar bahasa inggris. Saya juga suka dengan penggambaran Charles Xavier di sini, bagi kalian pembaca komik lama mungkin enggak akan nyaman dengan Charles Xavier yang sekarang karena merasa kepribadiannya agak berubah, yang tadinya ramah dan welcome terhadap manusia, sekarang menjadi was - was dan sarkastik terhadap manusia. Walaupun mutant jadi digambarkan seperti villain bagi manusia, namun alasannya masih terasa pas atas apa yang mereka lakukan. Mereka hanya ingin hidup bebas tanpa aturan manusia. Bahkan Charles berhasil menciptakan obat yang dapat berguna bagi manusia agar manusia dapat mengakui keberadaan Krakoa dan kedaulatan mutant.

Sampai di sini aja pembahasan tentang House of X dan Powers of X bagian pertama. Next, saya akan mencoba merangkum tentang cerita dari komik Powers of X. Bagi kalian yang menyukai konten saya, jangan lupa klik follow ya, jangan lupa juga untuk follow @wooden.heroes di platform instagram. See you later








Comments