LEBIH RINGAN TAPI TERKESAN BURU - BURU - SPIDER-MAN #2 - J.J ABRAMS REVIEW
Hello, Welcome back again with me, Kali ini saya akan meneruskan tentang pembahasan tentang komik Spider-Man yang digarap oleh seorang bapak dan anak yaitu J.J Abrams dan juga Henry Adams. Interior komik ini masih juga diisi oleh Sara Pichelli sama seperti pada issue pertama.
Kali ini komik dibuka dengan panel sederhana dimana May Parker sedang sarapan bersama Ben, buah hati dari Peter Parker dan MJ. Cukup sederhana, namun yang membuatnya berbeda adalah percakapan diantara mereka yang membuat panel ini terasa hidup. Pada panel ini May mencoba untuk mendengarkan curahan hati Ben terhadap ayahnya, Peter Parker. Seperti yang kita ketahui pada issue sebelumnya, Peter Parker berubah menjadi pribadi yang berbeda setelah kematian dari istrinya Mary Jane. Perubahan Peter tersebut secara langsung berpengaruh pada Ben yang mulai merasa kalau ayahnya merupakan pecundang. Di sini May mencoba meyakinkan pada Ben bahwa Peter merupakan sosok yang baik, namun Ben tidak dapat menerima hal itu dan pergi meninggalkan May.
Faye merupakan teman satu kelas Ben yang pada issue pertama tidak terlihat tertarik dengan pribadi dari Ben Parker. Namun kali ini Faye memuji Ben karena apa yang ia lakukan pada terhadap korban Bully merupakan hal yang keren. Tak hanya memuji, Faye juga mengajak Ben untuk Hang out, dan Ben pun setuju dengan ajakan tersebut.
Ternyata tak hanya Hang out biasa, Faye mengajak Ben untuk melakukan Vandalism melalui Graffiti. Ben yang terlihat kurang bergaul akhirnya menyesuaikan diri dengan memakai kostum Spider-Man milik ayahnya. Tujuan dari pemakaian tersebut untuk menjaga identitas jika polisi memergoki mereka. Akhirnya mereka tertangkap basah oleh polisi, namun Ben dengan kekuatan yang diturunkan oleh ayahnya berhasil lolos dari polisi. Faye yang melihat bahwa Ben dapat mengeluarkan Web fluid seperti Spider-Man asli akhirnya terpukau dengan Ben. Karena Faye sudah mengetahui tentang Web Fluid tersebut, Ben pada akhirnya menceritakan bahwa ia juga memiliki kekuatan seperti ayahnya, Spider-Man. Bukannya menjauhi, Faye justru malah tertarik dengan Ben.
Tak lama kemudian, Cadaverous mengeluarkan anak buahnya untuk menyerang Oscorp. Faye yang mengetahui tentang serangan tersebut justru malah menyuruh Ben untuk menyelamatkan orang - orang yang diserang Cadaverous. Ben yang tersadar dengan apa yang dibicarakan oleh Faye akhirnya menuju tempat kejadian dan menyelamatkan orang dari reruntuhan. Namun akhirnya Ben bertemu dengan Cadaverous.
Menurut saya, issue kali ini digarap dengan pace yang lumayan cepat, tidak seperti issue sebelumnya. Namun motivasi Ben Parker untuk keluar menjadi Spider-Man pun saya anggap kurang kuat. Well, mungkin karena J.J Abrams ingin menceritakan issue kali ini dalam sudut pandang anak remaja yang baru aja dapet kekuatan. Hal lain yang membuat komik ini terasa buru - buru yakni aksi heroik pertama dari Ben. Aksi heroik pertama Ben harusnya dimulai dengan hal - hal mudah, contohnya dengan melawan street level Villain yang tentunya lebih dapat diterima oleh pembaca. J.J Abrams dan Henry Abrams justru memberikan Cadaverous sebagai musuh awal Ben Parker. Inget loh, Cadaverous itu merupakan villain yang berhasil ngebunuh ibunya dan menyebabkan ayahnya kehilangan tangannya. Tidak ada gambaran trauma pada Ben saat pertama kali melihat Cadaverous. Ben disini juga dengan mudah mengalahkan para Cadaverous dengan membawa mereka kepada reruntuhan. Menurut saya agak lazy aja dalam penulisannya.
Dari segi art masih sama seperti issue sebelumnya, dikarenakan art kali ini juga masih dipegang oleh Sara Pichelli. Namun pada panel menjelang akhir saya merasa gambarnya menjadi datar karena ekspresi dari karakternya terlihat sama datarnya.
Hal yang patut kita Apresiasi adalah dialog dari issue kali ini, walaupun dialog antara Ben dan Faye terlihat biasa aja, namun dialog antara Ben dan neneknya May merupakan dialog yang bagus. Saya pribadi cukup merasakan apa yang dirasakan Ben terhadap Peter Parker, dan juga dapat merasakan apa yang dirasakan May karena ia telah melihat sisi terbaik dari Peter Parker.
Overall score, it's 6/10. Hope the next issues will be better than this
Comments