UNCANNY X - MEN #3 REVIEW - SEMUA PELAKUNYA LEGION??
Hello, welcome back again with me, kali ini gua akan me - review Uncanny X - Men issue #3. Setelah kita dibuat bertanya - tanya di dua issue sebelumnya, kita mulai diberikan titik terang. Ini baru sedikit cahaya dalam kegelapan loh, masih ada misteri - misteri yang belum diungkap pada issue - issue sebelumnya. Sebelum kalian membaca review ini, gua saranin kalian untuk melihat review gua dari issue sebelumnya agar kalian gak kena spoiler ya. Kalian bisa baca disini.
Rekap sedikit dari issue sebelumnya, X-Men dibagi menjadi dua tim, satu tim untuk menangani dinosaurus dari serangannya menuju ke kota, dan satu lagi untuk menemui ribuan Jamie Madrox yang secara aneh mempunyai kekuatan yang beragam pada masing - masing duplikatnya. Sebenarnya masih ada satu tim lagi, yaitu para X-Men junior yang tetap tinggal di Xavier institute, namun seseorang datang menemui mereka, orang itu adalah David Haller a.k.a Legion, anak dari Proff. Charles Xavier.
Pada issue kali ini Tim Jean Grey yang mengatasi dinosaurus hanya mengalami sedikit masalah dalam mengatasi dinosaurus tersebut. Ada satu dinosaurus yang hampir memasuki kota dan melewati tembok es yang dibuat oleh Iceman. Bishop dengan sigap menembak kaki dinosaurus tersebut dan dapat menghentikannya sebelum masuk ke kota. Bishop lalu membantu antisipan anti - mutant yang terjatuh. Sambil memberikan tatapan yang dalam bishop memberikan papan unjuk rasa yang terjatuh kepada partisipan anti - mutant tersebut.
Setelah tuntas dengan masalah dinosaurusnya, Jean Grey membantu tim yang sedang clash dengan Jamie Madrox. Jean Grey membantu Psylocke untuk fokus dan menemukan Jamie Madrox yang asli. Akhirnya Psylocke menemukan frekuensi yang berbeda dari salah satu duplikat Jamie Madrox dan melumpuhkannya, akhirnya semua dupe dari Jamie Madrox ikut terlumpuhkan.
Menurut gua, issue kali ini benar - benar memberikan sedikit cahaya dari kegelapan yang dibawa dari dua issue sebelumnya. Namun gua tidak akan memberikan review yang mengandung spoiler, jadi gua enggak bahas moment tersebut ya guys. Dengan karakter yang sangat banyak, Ed Brisson, Kelly Thompson dan juga Matthew Rosenberg dapat memberikan porsi yang cukup untuk karakter - karakter yang memang diberikan Spotlight. Namun untuk porsi karakter pembantu yang ada di dalam tim Storm terasa kurang. Namun karena keterbatasan panel dalam satu issue tersebut gua rasa wajar bila mereka mendapatkan porsi yang kurang. Melihat dari issue - issue sebelumnya juga mereka telah mendapatkan porsi yang baik dan cukup, jadi masalah ini tidak terlalu besar efeknya bagi gua sebagai pembaca.
Selain itu gua juga menemukan panel yang unik dan menurut gua sangat emosional. yaitu saat Bishop memberikan papan unjuk rasa kepada partisipan anti - mutant. Yes, panel tersebut menunjukan Ironi dengan ekseikusi dan art yang bagus, percakapannya pun padat dan semakin mendukung kondisi ironis tersebut.
Untuk art, gua tidak mempunyai komplain banyak seperti issue sebelumnya. Yildiray Cinar menggarapnya dengan baik, gak ada lagi mata kaya karakter Chalk Zone seperti pada issue sebelumnya. Overall, gua menikmati issue kali ini, gua menikmati kejutannya dan menikmati panel - panel yang diberikan.
Rating untuk Uncanny X-men #3 : 8.5/10
Comments